Sabtu, 29 Maret 2008


assalamualikum,,, kemarin jumat and sabtu mentoring putra nonton film JIHAD,,pokoknya semangat

kirana ngajar tpa lho

<<<



Rabu, 19 Maret 2008

hati dekat jadi semangat





kirana nama yang gk semua tcah ngaglik tahu tapi Islam pasti semua warga ngagalik tahu,,,,yap islam risalah yang coba kami bersemangat untuk membangun dan menegakkannya.


namun jalan untuk tegak emang sulit, kadang air habis, namun kadang air melimpah, nah iulah riskinya


(kadang kita kehabisan air lho)


tapi klo hujan banyak airnya masjidnya bocor he...he..




nah doa adalah semangat kami membangun Islam dengan ridho dari - Nya selain itu................................
KAMi jUGA seDAng berUsaha Lho,,,,,,,Allahuakbar.....

Sabtu, 15 Maret 2008





















semua kebersamaan kami............sukron for Allah tlh nunjukin persahabatan yang indah

emang sukar




hemmm....


perjalanan ini memang penuh dengan liku dan aral.


satu masalah datang masalah yang lain blm terselesaikan


namun inilah jalan hakekatnya jalan yang kami tempuh


saling seudhon, salah paham, miss komunikasi jadi senjata utaa


musush-musush yang coba merintangi kami


namun semangat dan kerja keras kami semoga Allah selalu ridho akannya


meskipun langkah belum terlalu jauh namun kami mencoba untuk terus melangkah


menapaki jalan perjuangan ini


Allah beri kamikan kami apa yang kmai butuhkan


semoga pemahaman dan bertambahnya ilmu


mengiringi langkah dkwah kami


yang masih lugu dan penuh emosi ini


takkan berakhir di sini


semangat kami


karena kami menginginkan perubahan yang didambakan


orang-orang beriman


perubahan yangdi ridhoi-Nya Allah SWT

Jumat, 07 Maret 2008

kayaknya asyik....


emang asyik, lho meskipun yang senior udah gak jadi ketua tapi tetep aja klo emang dah seneng kegiatan apapun masalah apapun pasti bakalan asyik,,,ya semoga jalinan ukhuwah semakin erat dan semangat berdakwah selalu terjaga meskipun para senior udah ngemban amanah lain selamat bekerja.......Allahuakbar

Terulang lagi, aksi vandalisme di sebuah masjid di daerah pendudukan israel

Aksi vandalisme menimpa Masjid Hassan Bek di kota Jaffa, daerah Palestina yang diduduki Israel. Polisi Israel belum berhasil mengungkap siapa pelaku vandalisme itu, tapi diduga pelakunya adalah kelompok Yahudi.Al-Aqsa Foundation-lembaga yang bergerak di bidang rehabilitasi tempat-tempat bersejarah umat Islam-yang berbasis di Yerusalem dalam keterangan resminya menyatakan, para pelakunya memanjat pagar yang mengelilingi masjid hari Selasa (4/3) dinihari dan melakukan aksi vandalisme di halaman masjid dan merusak sejumlah properti masjid.Surat kabar Israel Yediot Ahronot melaporkan, kejadian itu baru diketahui setelah warga Muslim yang ingin salat Subuh berjamaah datang ke masjid dan melaporkannya pada kepolisian Israel.Imam masjid, Nawar Daka pada Yediot mengungkapkan, sekitar pukul 04.00 dinihari, ia melihat sekelompok orang masuk ke lokasi masjid, lalu mereka memecahkan pintu dan beberapa benda yang ada di sekitar masjid. "Kerusakannya tidak terlalu serius. Tapi dari apa yang terjadi, mereka sepertinya merencanakan untuk masuk ke dalam masjid, " ujar Imam Daka.Ia mengakui bahwa masjid Hassan Bek memang mengalami beberapa kali insiden penyerangan, bahkan ada seorang laki-laki yang mengancam akan membumihanguskan masjid.Seorang jamaah masjid mengatakan, "Kebencian telah mendorong para ekstrimis bertindak gila. Tindakan ini sangat menyakitkan dan menjadi bagian dari pelecehan-pelecehan terhadap warga Muslim yang sudah menderita. Polisi harus mengakhiri semua ini dan mencegah kejadian serupa terulang lagi.Anggota parlemen Israel (Knesset) dari kalangan warga Arab Jamal Zahalka menyatakan bahwa aksi vandalisme terhadap Masjid Hassan Bek kemarin, merupakan aksi yang ketiga kalinya menimpa masjid itu. Ia menuduh polisi selama ini tidak serius menangani kasus ini dan tidak pernah menangkap pelakunya. Zahalka, yang mewakili Partai Balad di Knesset menyatakan akan meminta Komandan Keamanan Dalam Negeri Israel untuk memprioritaskan investigasi kasus ini.Menurut al-Aqsa Foundation, situs-situs penting milik warga Muslim di wilayah Palestina yang didudduki Zionis-Israel sering menjadi target serangan. Pada tahun 2006, seorang Yahudi bernama Shimon Ben-Chaim melemparkan kepala babi yang dibungkus kaffiyah (kain yang biasa digunakan sebagai penutup kepala di Palestina) ke kompleks masjid al-Aqsa, yang memicu aksi protes warga Muslim dan Palestina.Dan pelecehan itu ternyata juga dilakukan otoritas "pemerintahan" Zionis-Israel. Bulan Februari lalu, masih menurut keterangan al-Aqsa Foundation, otoritas Israel mengubah fungsi Masjid Souk, masjid bersejarah di Tiberias menjadi gudang tempat penyimpanan bahan bangunan. Masjid lainnya di Tiberias, yaitu Masjid Bahar.juga pernah menjadi target serangan, bahkan pernah dibakar. (ln/arabnews)(eramuslim)

Rabu, 05 Maret 2008

hem


Tembakan-tembakan roket pejuang Palestina sebagai balasan agresi militer Israel ke Jalur Ghaza, membuat rejim Zionis makin kewalahan dan berang. Tak tanggung-tanggung, rejim Zionis menyatakan akan menjadikan Jalur Ghaza sebagai ladang "holocaust yang lebih besar."
Pernyataan itu dilontarkan Deputi Menteri Pertahanan Israel. Matan Vilnai seperti disiarkan Radio Militer Israel, Jumat (29/2). "Makin banyak roket Qassam yang ditembakkan dan roket-roket itu mampu mencapai jarak yang makin panjang. Rakyat Palestina telah membawa diri mereka sendiri ke dalam holocaust yang lebih besar, karena kami akan menggunakan semua kemampuan kami untuk mempertahankan diri, " kata Vilnai.
Rejim Israel hari Jumat kemarin masih terus melakukan pembantaian terhadap warga Jalur Ghaza dengan melakukan empat kali serangan udara. Serangan Zionis ke kota Jabaliya, melukai empat orang termasuk dua anak-anak berusia lima dan enam tahun. Dengan demikian, selama dua hari serangan berturut-turut, pesawat-pesawat pembunuh Israel jenis F-16 dan helikopter jenis Apache buatan AS, telah menewaskan 32 warga Ghaza, di antarannya lima anak-anak dan seorang bayi.
Sejumlah komentator mengomentari ancaman yang dilontarkan deputi menteri pertahanan Israel. Mereka menyatakan, baru kali ini seorang pejabat Israel menggunakan kata "shoah", bahasa Ibrani untuk kata Holocaust, mengingat kata ini merupakan kata yang sensitif bagi Israel karena mengingatkan mereka pada peristiwa pembunuhan dan eksekusi orang-orang Yahudi oleh pasukan Nazi Jerman.
Lebih lanjut Vilnai mengatakan bahwa Israel sudah mulai kehabisan kesabaran untuk tidak melancarkan operasi darat besar-besaran ke Jalur Ghaza, sesulit apapun dan meski akan menghabiskan biaya yang besar.
"Kami tidak punya pilihan. Kami tak akan malu untuk melakukan tindakan apapun untuk memaksa para pejuang Palestina menghentikan tembakan roketnya, " tukasnya.
Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan, untuk mendapatkan dukungan atas rencananya menggelar agresi besar-besaran ke Jalur Ghaza, hari Jumat kemarin, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak sudah mengirimkan surat rahasia pada sejumlah pemimpin dunia, termasuk Menlu AS Condoleezza Rice.
Masih menurut Yedioth Ahronoth, Israel juga sudah melakukan persiapan perang di wilayah utara Ghaza dengan mengerahkan tank-tanknya, persenjataan artileri, pasukan infanteri dan korps teknisinya.
Di sisi lain, ketua Partai Meretz-partai sayap kiri di Israel- Yossi Beilin menyatakan menentang rencana serangan massif Israel ke Jalur Ghaza. Ia menyarankan agar Israel melakukan gencatan senjata dengan Hamas. "Setidaknya, dalam dua kesempatan, Hamas pernah menawarkan gencatan senjata dengan Israel melalui pihak ketiga, " kata Beilin.
Saran Beilin sejalan dengan hasil survei yang dilakukan harian Haaretz dan dirilis Rabu kemarin. Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas warga Israel berharap agar pemerintah mereka melakukan pembicaraan langsung dengan Hamas untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Ghaza, dan untuk membebaskan prajurit Israel Gilad Shalit yang hingga kini masih ditawan pejuang Palestina. (ln/iol)
(eramuslim)

Kisah dua utusan

Dalam kitabnya Al Sunan (Kitab Al Jihad, Bab Ar Rusul hadits no, 2.380) Abu Daud meriwayatkan sebuah hadits dari Abdullah bin Mas'ud. Ketika menerima dua utusan nabi palsu, Musailamah al-Kazzab, Rasulullah SAW bertanya kepada mereka: ''Apa yang kalian katakan (tentang Musailamah)? Mereka menjawab, ''Kami menerima pengakuannya (sebagai nabi)''. Rasulullah SAW berkata: ''Kalau bukan karena utusan tidak boleh dibunuh, sungguh aku akan memenggal leher kalian berdua''.
Lafadz ini diceritakan juga oleh Ahmad (hadits no 15.420), Al Hakim (2: 155 no 2.632). Ahmad (hadits no 15.420) melaporkan melalui Abdullah bin Mas'ud dengan lafadz la-qataltu-kumaa, (aku pasti membunuh kalian berdua). Versi hadits ini diceritakan kembali oleh kitab-kitab sejarah, seperti Al Thabari (Tarikh Al Thabari, Juz 3 Bab Masir Khalid bin Walid) dan Ibnu Katsir (Al Bidayah wa Al Nihayah, Dar Ihya' Al Turats Al Arabi, tt, Juz 6, hal: 5).
Riwayat ini menampilkan ketegasan Rasulullah terhadap orang yang mengakui kenabian Musailamah. Tetapi, karena Rasulullah SAW memegang etika diplomatik yang tinggi, beliau membiarkan begitu saja kedua utusan nabi palsu itu.
Abu Daud (hadits no 2.381), Al Nasa'i (Al Sunan Al Kubra, 2: 205) dan Al Darimi (Kitab Al Siyar, hadits no 2.391) menceritakan kesaksian Haritsah bin Al Mudharib dan Ibn Mu'ayyiz yang mendapati sekelompok orang dipimpin Ibn Nuwahah di sebuah masjid perkampungan Bani Hanifah, ternyata masih beriman pada Musailamah. Setelah kejadian ini dilaporkan pada Ibn Mas'ud, beliau berkata pada Ibn Nuwahah (tokoh kelompok tersebut), ''Aku mendengar Rasulullah SAW dulu bersabda: ''Kalau engkau bukan utusan, pasti aku akan penggal kamu. Nah, sekarang ini engkau bukanlah seorang utusan.''
Maka Ibn Mas'ud menyuruh Quradhah bin Kaab untuk memenggal leher Ibn Nuwahah. Ibn Mas'ud berkata, ''Siapa yang ingin melihat Ibn Nuwahah mati, maka lihatlah ia di pasar.'' Masjid mereka pun akhirnya turut dirobohkan.
Mengapa Rasulullah SAW tidak memerangi Musailamah? Ibn Khaldun menjelaskan masalah ini bahwa ''Sepulangnya Nabi SAW dari Haji Wada', beliau kemudian jatuh sakit. Tersebarlah berita sakit tersebut sehingga muncullah Al Aswad Al Anasi di Yaman, Musailamah di Yamamah dan Thulaihah bin Khuwailid dari Bani Asad, mereka semua mengaku nabi.
Rasulullah SAW segera memerintahkan untuk memerangi mereka melalui edaran surat dan utusan-utusan kepada para gubernurnya di daerah-daerah dengan bantuan orang-orang yang masih setia dalam keislamannya. Rasulullah SAW menyuruh mereka semua bersungguh-sungguh dalam jihad memerangi para nabi palsu itu sehingga Al Aswad dapat ditangkap sebelum beliau wafat.
Rasulullah menyerukan orang-orang Islam di penjuru Arab yang dekat dengan wilayah para pendusta itu, menyuruh mereka jihad (melawan kelompok murtad).'' (Abdurrahman Ibnu Khaldun, Tarikh Ibn Khaldun, Dar Al Kutub Al Ilmiyah: Beirut, Lebanon, cetakan 1, tahun 1992, hal 474-475).
Tindakan Abu BakarPada masa Abu Bakar kekisruhan negara sumbernya ada dua. Yang pertama orang yang menolak membayar zakat. Kedua adalah para nabi palsu.
Dalam Al Bidayah wa Al Nihayah Imam Ibn Katsir menulis judul Fasal Peperangan Abu Bakar Melawan Orang-orang Murtad dan Penolak Zakat (cetakan 1 terbitan Dar Al Kutub Al Ilmiyah, Beirut, Lebanon: 2001, jilid 6 hal 307). Abu Bakar sampai membentuk sebelas ekspedisi militer untuk menumpas gerakan tersebut (Al Daulah Al Umawiyah, Muhammad Al Khudhari, Mansyurat Kulliyah Dakwah Islamiyah, Tripoli, Libya: tt. hal 177-178)
Semula Umar bin Khatab ra mencoba membujuk Abu Bakar agar tidak memerangi penolak zakat. Kata Abu Bakar, ''Demi Allah, jika mereka berani menolak menyerahkan seutas tali yang dulunya mereka berikan pada Rasulullah SAW, aku pasti akan memerangi mereka karena penolakan ini.'' (Dikeluarkan oleh Ahmad 1: 11, 19, 35, 2: 35, 4: 8, Al Bukhari hadits no 1.561, Muslim Kitab Al Iman hadits no 82, 83 Juz 1 hal 52.)
Pada riwayat lain disebutkan bahwa Abu Bakar ash-Shiddiq yang dikenal sangat lembut perangainya menyatakan: ''Rasulullah SAW telah wafat dan wahyu sudah tidak turun lagi! Demi Allah aku akan memerangi mereka selama masih memegang pedang di tanganku meski mereka tidak mau menyerahkan seutas tali!'' (Tarikh Al Khulafa', Al Suyuthi, Fasal fii maa Waqa'a fii Khilafati Abi Bakar Al Shiddiq ra).
Ungkapan Abu Bakar 'dan wahyu sudah tidak turun lagi' menunjukkan ketegasannya terhadap persoalan nabi palsu. Dari Handzalah bin Ali Al Laitsi ia berkata, ''Abu Bakar memerintahkan Khalid bin Al Walid memerangi orang-orang dengan sebab lima rukun Islam. Siapa saja yang menolak salah satunya hendaknya ia diperangi.'' (Adz Dzahabi, Tarikh Al Islam, Kitab Sanah Ihda 'Asyr Bab Khabar Al Riddah).
Terkait dengan perang melawan kelompok murtad itu, Ibnu Mas'ud berkata, ''Setelah Rasulullah SAW wafat, kami hampir saja binasa kalau saja Allah tidak menganugerahi kami kepemimpinan Abu Bakar.'' (Tarikh Al Dzahabi, Juz 2, Kitab Sanah Ihda 'Asyr, bab Akhbar al Riddah). Juga dikatakan: ''Demi Allah, aku melihat Allah telah melapangkan dada Abu Bakar untuk melakukan perang dan baru aku tahu, inilah keputusan yang benar.'' (Al Bukhari hadits no 1.561).
Islam memandang masalah agama (ad-Dinul Islam) sebagai hal yang prinsip karena menyangkut urusan dunia dan akhirat. Agama tak hanya laksana baju, boleh dipakai dan ditanggalkan kapan saja.
Rasulullah SAW dan Abu Bakar bersikap tegas terhadap setiap penyelewengan agama. Jadi, sangat tidak benar umat Islam, apalagi para ulamanya, hanya berdiam diri terhadap segala bentuk kesesatan dan kemurtadan. Oleh sebab itu, sesuai dengan fungsinya, tindakan MUI yang menetapkan ajaran sejumlah nabi palsu sebagai ajaran sesat adalah tindakan yang sangat tepat. Tentu saja tindakan berikutnya adalah menjadi tanggung jawab penguasa (umara).
Ikhtisar:- Disertasi, tesis, skripsi, dan buku-buku yang mendukung hak murtad sangat banyak. - Nabi mencontohkan memerangi musuh Allah dengan cara yang halus, tetapi tegas.

hati-hati

Dominasi peradaban Barat telah menyebabkan banyak cendekiawan berusaha mengubah ajaran-ajaran Islam agar sesuai dengan konsep HAM sekuler Barat. Salah satu konsep Islam yang mendapat serangan adalah konsep tentang murtad (orang yang keluar dari agama Islam).
Sesuai dengan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, manusia dijamin haknya untuk memeluk agama apa saja, termasuk keluar masuk suatu agama. Bagi mereka, agama dianggap seperti baju. Kapan saja boleh ditukar-tukar. Salah satu cara yang dilakukan para cendekiawan adalah berusaha ”mengubah sejarah dengan menulis bahwa seolah-olah Nabi Muhammad SAW berdiam diri terhadap tindakan kemurtadan. Bahkan, perang melawan kaum murtad yang dilakukan oleh Abu Bakar ash-Shiddiq ra dikatakan sebagai perang melawan pemberontak yang semata-mata bermotif politik, bukan perang atas dasar agama.
Sebuah buku sejarah Nabi Muhammad SAW yang ditulis oleh Dr Muhammad Husein Haekal, misalnya, juga menulis nabi palsu yang muncul pada masa Rasulullah SAW tidaklah terlalu memengaruhi beliau untuk melakukan tindakan militer. ''Itulah sebabnya tatkala ada tiga orang yang mendakwakan diri sebagai nabi, oleh Muhammad tidak banyak dihiraukan. (Haekal, Sejarah Hidup Muhammad (terjemahan), 1990:559).
Di Indonesia, disertasi, tesis, skripsi, dan buku-buku yang mendukung 'hak murtad' sangat banyak. Salah satu trik mereka mengungkap sejarah dengan keliru.

Selasa, 04 Maret 2008

asalamualikum

aooo pengunjung semua perkenalkan kami dari media team kirana, pengumuman semua kita da sabtu 8 maret tempatnya nyusul,,,, gta ja>>>kirim artikel artiklel ke rohiskirana@yahoo.co.id yaa kita tunggy.w3